Satgas Yonarhanud 8/MBC Mengajar Anak Mengaji di Perbatasa RI - Malaysia

    Satgas Yonarhanud 8/MBC Mengajar Anak Mengaji di Perbatasa RI - Malaysia

    Pos Sei Kaca Satgas Batalyon Arhanud 8/MBC melaksanakan kegiatan tilawah perbatasan dengan mengajar anak – anak mengaji di rumah bapak pandi Kelurahan Nunukan Utara. Kamis (26/10/23)

    Lettu Arh Adet selaku Komandan Pos mengatakan, selain tugas pokok menjaga keamanan perbatasan, juga melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial dengan mambantu mengajar ngaji anak - anak diperbatasan.

    "Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembinaan rohani kepada anak-anak untuk belajar mengaji, sehingga dapat menumbuhkan serta menanamkan dalam diri masing-masing anak untuk memahami betapa pentingnya bisa mengaji dalam kehidupan sehari - hari, " harapnya.

    Salah satu pengajar ngaji, Sersan Dua Arif Rahman, mengatakan bahwa sebagian besar anak-anak didiknya masih dalam tahap awal pembelajaran.

    "Saya memberikan pembekalan dengan mengajarkan Iqro sejak dini agar bisa membaca huruf hijaiyah serta kedepanya nanti bisa lancar membaca dan menghafal ayat suci Al-Quran dengan baik dan benar, " ungkapnya.

    Bapak Pandi (50) pemilik rumah sebagai tempat mengaji anak - anak tersebut mengucapkan terima kasih terhadap kegiatan belajar mengaji yang dilakukan oleh Personil Satgas.

    “Kami sangat berterima kasih dengan adanya bantuan dari pak tentara yang mau menjadi guru ngaji bagi anak-anak, saya melihat anak-anak sangat semangat untuk belajar mengaji dengan pak tentara” ucap Pandi.

    Kegiatan mengajar mengaji ini dilaksanakan setiap dua kali seminggu ketika memasuki sore hari, karena untuk pagi hari anak-anak harus tetap melaksanakan kewajibannya bersekolah. PenArh8

    Nur Abid

    Nur Abid

    Artikel Sebelumnya

    Kebersamaan dan Kedekatan Satgas Pamtas...

    Artikel Berikutnya

    Satgas Yonarhanud 8/MBC Mengajar Anak Mengaji...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami